PRAMBON – Ketua PCNU Sidoarjo H. Zainal Abidin atau Abah Zainal turut menyampaikan beberapa pesan penting dalam acara Halal Bihalal & Harlah Fatayat NU ke 73 di Masjid Al-Mujahadah, Prambon, Sidoarjo pada Ahad (21/05/2023).
Menurutnya bila kader NU sudah menyakini bahwa amaliyah di NU sudah benar maka tidak akan ada pemahaman-pemahaman lain yang menyusupi NU. Para kader NU terutama Fatayat apabila sudah mantap di NU, ia tidak akan bergeming meski amaliyah-amaliyahnya oleh sebagian kelompok dianggap bid’ah. Menurutnya, para kader NU perlu istiqamah pada apa yang sudah diamalkan oleh para Kiai Ahlus Sunnah wal Jama’ah.
“Monggo, di usia yang ke 73 tahun ini Fatayat kompak nderek kiai,” ujarnya.
“Menjadi warga NU tidak harus tercatat dalam struktural, sekali kita menjadi warga NU, sampai mati kita tetap NU,” imbuhnya.
Pihaknya juga menyampaikan, masuk di jam’iyah NU kuncinya adalah Rukun. Oleh karenanya, warga NU harus penuh cinta kasih.
“Kata Mbah Hasyim, masuk di NU harus penuh dengan cinta kasih, harus penuh kasih sayang, tidak boleh gondokan (mudah marah) tidak boleh purikan (mudah kecewa),” ujarnya.
Ia juga menyampaikan tentang falsafah loman (dermawan) di NU. Menurutnya pengurus NU harus loman. Sejak awal, organisasi NU sudah tidak asing dengan iuran. Namun, hal tersebut tidak membuat warga NU jadi miskin, malah sebaliknya.
“Menjadi pengurus NU, jika ada acara tidak diundang, jangan sakit hati, sakit hati itu bila jadi pengurus NU, ada acara tidak ditarik urunan, baru boleh protes kenapa tidak ditarik urunan,” ujarnya.
Abah Zainal optimis pada pergerakan warga NU di Sidoarjo. Menurutnya kegiatan 1 Abad NU di Sidoarjo beberapa waktu lalu menunjukan bahwa masyarakat Sidoarjo mayoritas NU. Kegiatan tersebut juga menunjukan bahwa Warga NU Sidoarjo rukun-rukun.