Prambon – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Prambon bersama Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU Prambon menghadiri Podcast yang diadakan oleh SMK Ma’arif NU dan Lajnah Ta’lif WA Nasyr (LTN) NU Prambon pada (15/04/2023). Kedua pihak menyampaikan tentang hal apa saja yang bisa dilakukan dan dilanjutkan pasca Ramadhan dalam Podcast yang bertajuk Membawa Semangat Ramadhan di Sepanjang Tahun tersebut.
Abah Juwari, Wakil MWCNU Prambon menyampaikan, amalan-amalan di Bulan Ramadhan seharusnya menjadi penyemangat di bulan-bulan berikutnya. Kita meyakini Ramadhan ini meningkatkan kualitas takwa. Ketakwaan yang sesungguhnya kondisinya bisa berubah-ubah maka dia perlu diikat dengan berbagai amalan di bulan Ramadhan. Jadi selepas Ramadhan puasanya harus dilanjut dengan puasa-puasa sunnah selepas Ramadhan, termasuk kebiasaan mengaji atau tadarus juga dilanjut. Sehingga marwah Ramadhan ini akan terus berkelanjutan.
“Segala amalan di luar Ramadhan itu musti dilanjut, jadi kita punya peranan penting bagaimana masjid-masjid itu terus mengadakan kegiatan yang serupa dengan kegiatan yang ada di bulan Ramadhan, paling tidak ada kegiatan mengaji atau Khotmil Qur’an, itu yang perlu kita sering adakan di Masjid-Masjid,” ujar Wakil Tanfidziyah MWCNU Prambon tersebut.
Lebih lanjut, Abah Juwari menjelaskan pentingnya kolaborasi NU dan Masjid dalam menciptakan dakwah Rahmatan lil Alamin.
“Termasuk sholawat-sholawat itu kita perlu ada di ranting-ranting NU kita, jadi inilah yang dimaksud Masjid menjadi Rahmatan lil Alamin, bukan hanya aktif di Ramadhan saja, para takmir atau beliau-beliau yang memiliki kompetensi untuk mengelola Masjid membuka seluas-luasnya inovasi untuk menarik anak-anak kecil dan kawula muda agar senang berada di Masjid,” ujar Kepala Penyuluh Agama Kemenag Prambon tersebut.
Gus Rif’an, Ketua LTM NU Prambon menyampaikan hal serupa. Pihaknya sebagai yang bertanggung jawab dalam berkoordinasi dengan Takmir Masjid NU sekecamatan Prambon juga mengupayakan agar semangat Ramadhan tetap berkobar sepanjang tahun.
“Itu adalah tugas kita-kita ini, untuk meneruskan semangat di Bulan Ramadhan untuk selalu dilaksanakan setiap tahun, biasanya setelah Ramadhan masjidnya sepi lagi, benar kata Abah Juwari, masjid itu harus Rahmatan lil Alamin,” ujarnya.
Laki-laki yang juga menjabat sebagai sekretaris PAC Rijalul Ansor Prambon tersebut juga membahas gagasan Masjid Ramah Anak dan Ramah Pemuda.
“Banyak anak-anak muda yang enggan ke masjid, buktinya di sekitar masjid itu ada warung kopi banyak, namun anak-anak mudanya lebih senang ke warung kopi, masjidnya diisi orang-orang tua, terkadang anak-anak kecil juga begitu, datang ke masjid, kemudian bercanda lalu dimarahi, besoknya sudah tidak mau ke masjid, maka selanjutnya bagaimana kita membuat masjid itu ramah anak,” tukasnya.
Sumber : nusidoarjo.or.id